Mungkin
cinta terasa sulit untuk dinyatakan dan sangat pedih jika dipendam.
Perasaan
yang selalu mengharap pembalasan hanya khayalan tak sampai.
Aku
hanya ingin sebuah kenyataan yang
membahagiakan, Ses.
Tapi
keinginanku hanya sebatas mimpi yang tak akan terganti dengan kenyataan.
Jika
merasakan lebih bahagia dari pada memiliki, aku rela.
Namun di dalam hati,
benar-benar telah terukir namamu.
Mimpi-mimpi
tersusun rapi sampai aku mengira ini ada
dan pasti.
Aku
bisa menunjukkan jalan bagimu untuk menuju hatiku.
Agar kamu berkenan sedikit
aja membalasnya, Ses.
Mungkin
selama mata berkedip, hati ini nggak sadar bahwa bibir tetap memujamu.
Sampai
kapan aku harus bermimpi, Ses?
Mencoba
menghancurkan rasa ini.
Selalu
saat Aku buka mata ini, hanya sepi dan air mata yang hadir di sini.
Akankah
semua ini terjawab?
Mungkinkah kamu seorang Asesa yang menjawab
gundah dalam hati ini?