Pages

Tuesday, November 5, 2013

Ayah, Aku Rindu

Kenangan ini terjaga dengan baik.
Katupnya terkunci rapat, bahkan akupun dengan sengaja melupakan di mana kuletakkan kuncinya.
Aku pikir ini yang terbaik.
Supaya aku tidak mudah tersenggol dengan nada, kata, suka dan duka yang berkaitan dengan-Nya
Ini memang benar-benar sengaja.
Sengaja supaya aku tidak terisak dan membuat yang lain menjadi terpancing.
Ini benar-benar sengaja supaya merekapun bisa melanjutkan hidup tanpa perlu bertanya-tanya "Mengapa KAU ambil dia ?".
Ini sangat aku sengaja supaya akupun bisa kuat tanpa perlu menyesali bahwa aku benar-benar belum membahagiakan dia.
Aku benar-benar naif ! Sangat naif !
Tapi sebenarnya kini aku adalah orang yang paling terlena, paling terlarut dan paling terkoyak.
Aku belum sanggup dalam realita melihat dia terbungkus kain putih kemudian tertimbun tanah-tanah.
Sungguh aku sakit. Aku menangis.
Tapi yang paling menyedihkan aku tidak boleh menunjukkan itu.
Dan yang selalu lebih menyedihkan, Aku selalu rindu.
Aku rindu Kamu, Ayah...




Friday, November 1, 2013

Garis Penting Bagi Asesa

Apa kamu merasa ada yang aneh dari kita ?
kita sama-sama sedang mencari. melirik sana-sini.
menghebohkan si ini dan memuja si itu.
bahkan kita berusaha terbaik di depan si anu.
tapi apa kamu seperti aku ? tetap nyaman jika hanya kita bersama.
cerita denganmu. tertawa denganmu. dan...
jatuh bersamamu adalah hal paling aman menurutku... walau aku tau itu gila
tapi ini rasa paling real dalam hidupku
kita sama-sama berkelana kemudian bahagia mendapatkannya
lalu mulai sibuk dengan miliknya masing-masing
tapi... kadang kita saling iri
mungkin karena lagi-lagi aku merasa bahwa kita selalu ingin bergabung dalam setiap kesempatan
iyah kita. hanya kita berdua.
sekedar mengisi malam yang menurutmu suntuk jika tanpa ada KITA
kata mereka kita saling mengerti dan mengisi
tapi bagimu kita tidak boleh setuju dengan semua itu
karena ada garis penting yang tidak boleh terlewati.
mungkin itu persahabatan.