Aku lupa cerita. Benar-benar lupa. Tamia sudah lama pergi, bukan dari bumi, melainkan dari sisi Asesa. Yah, Tamia memiliki jalan sendiri, mengganti masa lalunya dengan pendamping baru. Meninggalkan Asesa yang larut terlalu lama menunggu, merangkai akan seperti apa jika mereka teraduk dalam satu hubungan cinta. Maaf Asesa ! Aku senang ini terjadi :).
Aku berharap besar sebenarnya. Berharap akan ada indah setelah hilangnya Tamia. Tapi Aku salah ! Tuhan punya ceritanya sendiri. Tuhan menulis skenario yang aku benar-benar tidak sangka sekaligus tidak aku harapkan. Datang printilan-printilan lain. Bukan pengganti Tamia bahkan tidak pantas dibilang pengganti. Ini hanya semacam barbie bagiku, mobil-mobilan bagi Asesa. Yah sebut saja mainan ! Asesa hanya membutuhkan sebuah wadah pelampiasan dari kekecewaan yang disebarkan Tamia terdahulu. Ini tidak dibenarkan ! Asesa sungguh membrutal, kacau dan keji. Tak terfikirkan bagiku, dia akan berlaku seperti itu. Seperti membalikkan tangan, Asesa menghitamkan air mata mainannya. Asesa meninggalkanku kemudian bersenang-senang dengan mainannya. Dua barbie telah dihempaskannya. Kemudian kembali padaku lagi. Kini apalagi ? Aku masih menuggu.
Sulit bagiku menemukan jawaban dari semua hal yang terjadi dan nyata dalam hariku dan Asesa. Dia baik, membalasku, lalu apa lagi ? apa ? aku jatuh cinta ? iyah benar ! lalu kenapa ? Asesa tidak merasakan itu ! atau Asesa tidak pernah ingin tau apa perasaaanya untukku ? Aku layaknya ruang bebas tanpa batas yang dijadikan tempat teriaknya, tong sampah untuk berkeluh-kesah, pundak invisible untuk sandarannya. Intinya pelampiasan, pelampiasan berstatus tergantung dan amat bermakna setengah. Sekarang apa ? Aku sudah tau tak bernyawa, masih saja bertanya ? Yah, Aku tetap ingin tau akhirnya :) .
Sulit bagiku menemukan jawaban dari semua hal yang terjadi dan nyata dalam hariku dan Asesa. Dia baik, membalasku, lalu apa lagi ? apa ? aku jatuh cinta ? iyah benar ! lalu kenapa ? Asesa tidak merasakan itu ! atau Asesa tidak pernah ingin tau apa perasaaanya untukku ? Aku layaknya ruang bebas tanpa batas yang dijadikan tempat teriaknya, tong sampah untuk berkeluh-kesah, pundak invisible untuk sandarannya. Intinya pelampiasan, pelampiasan berstatus tergantung dan amat bermakna setengah. Sekarang apa ? Aku sudah tau tak bernyawa, masih saja bertanya ? Yah, Aku tetap ingin tau akhirnya :) .
wah kalo tamiya kesukaan saya banget itu :)
ReplyDeleteSimak Tantangan Kreatif 1 Kali Kilk , Dapat 1 Kali Kesempatan Mendapatkan Uang 200k & Grand Prize Samsung Y
salam super sahabat,
ReplyDeletetetap semangat dan sukses selalu ya
ditunggu kunjungan baliknya :)