Pages

Tuesday, November 5, 2013

Ayah, Aku Rindu

Kenangan ini terjaga dengan baik.
Katupnya terkunci rapat, bahkan akupun dengan sengaja melupakan di mana kuletakkan kuncinya.
Aku pikir ini yang terbaik.
Supaya aku tidak mudah tersenggol dengan nada, kata, suka dan duka yang berkaitan dengan-Nya
Ini memang benar-benar sengaja.
Sengaja supaya aku tidak terisak dan membuat yang lain menjadi terpancing.
Ini benar-benar sengaja supaya merekapun bisa melanjutkan hidup tanpa perlu bertanya-tanya "Mengapa KAU ambil dia ?".
Ini sangat aku sengaja supaya akupun bisa kuat tanpa perlu menyesali bahwa aku benar-benar belum membahagiakan dia.
Aku benar-benar naif ! Sangat naif !
Tapi sebenarnya kini aku adalah orang yang paling terlena, paling terlarut dan paling terkoyak.
Aku belum sanggup dalam realita melihat dia terbungkus kain putih kemudian tertimbun tanah-tanah.
Sungguh aku sakit. Aku menangis.
Tapi yang paling menyedihkan aku tidak boleh menunjukkan itu.
Dan yang selalu lebih menyedihkan, Aku selalu rindu.
Aku rindu Kamu, Ayah...




3 comments:

semakin dikorek semakin hot