Rasa kangenku pada ayah sudah memuncak sekali.
Tak tahan lagi …
Tak tahan lagi … tak
tahan lagi …
Tak tahan lagi
Ingin bertemu, berjuta kata
Ingin ku ucap
Selama kau pergi. Tak
ada lagi
Teman dalam sepiku
Itu potongan lagu Tak Tahan Lagi yang dinyanyiin sama Melly Goeslaw. Ayah,
tunggu aku !
Rumah Ayah
Yah, kenapa ayah harus
punya rumah sendiri sih ? kenapa ayah nggak nemuin aku lagi ? kesendirian itu
kan menyedihkan. Apalagi terletak diantara gundukan-gundukan tanah. Nggak punya
teman, nggak bisa nonton tv, jalan-jalan. Kalo aku boleh milih, aku nggak mau
tinggal dan tidur di tempat seperti ini. Kalo hujan kehujanan, kalo panas
kepanasan, kalo sakit nggak ada yang merawat (memangnya orang meninggal bisa
sakit ?!). aku sayang banget sama ayah !!
“hallo ini siapa ?” kuangkat handphoneku yang (kurasa) getar
“ayah ?!” pekikku “ayah aku kangen, kangen banget sama ayah ! ayah temenin
Delta lagi, yah” ucapku terisak “kita udah lama nggak makan bakso, mie ayam dan
nasi padang, kita juga udah lama nggak nonton, yah. Ayo dong ke sini” tangisku
semakin merajalela.
“jawab, yah ! jawab ! jangan cuekin aku !” kurasa kangenku pada ayah
membuatku hampir gila malah sudah. Sebenarnya, tidak ! ayah nggak nelpon aku.
Bagaimana bisa orang yang sudah meninggal dapat menelpon orang yang masih hidup
? memang di sana ada handphone atau telepon ? terus apa providernya ? nggak
mungkin ! kami berbeda dunia dan kehidupan. Inilah manfaatnya memiliki banyak
khayalan (terkadang) dapat membantu. Aku masih terisak. Tapi kupikir-pikir
keren juga ! ayah tidur di dalam sini (seperti sulap saja).
“semoga ayah senang, aku terus mencintai ayah, untuk laki-laki yang sangat
kusayangi” ucapku meninggalkan rumah ayah. Kuletakkan mawar merah agar ayah
dapat mencium wangi bunga kesukaan ayah.
“bye, yah !”
kalau kangen, kamu bisa kok doain ayah kamu terus2an sista... jangan sedih terus ya ^_^
ReplyDeleteitu part dari novel sayang bukan beneran :D
ReplyDelete