Pages

Monday, March 26, 2012

KOTAK SMA


Aku terjebak dalam dunia SMA ku. Entah mengapa. Bukan karena masa SMA ku tidak indah. Aku siswa yang sangat ceria, sebutkan namaku pasti semua orang tahu, aku terkenal, aku disukai guru-guru, ibu kantin bahkan penjaga sekolah, semua orang suka berbicara denganku. Begitu pula dengan teman, teman seangkatanku selalu tertawa mendengar leluconku, adek kelasku juga begitu, mereka bilang, aku lucu, ramah dan punya berbagai cara mengaplikasikan kebahagiaan. Lagi-lagi entah mengapa, aku terjebak dalam kotak yang seharusnya telah aku lewati.

3 Years Ago …
Di lapangan ini, aku selalu menatapnya. Derap langkahnya saat mendribble bola, peluh keringatnya yang menetes, tatapannya menuju ke ring selalu ku anggap luar biasa. Padahal kata temanku, yang membuat dia berbeda adalah wajahnya, wajahnya yang begitu mempesona sampai sekolah bahkan Indonesia mengaguminya. Iyah, dia Desta Anugerah. Tidak diragukan lagi. Aktingnya yang memukau ditambah wajahnya yang membuat histeris kaum hawa menjadikannya aktor pendatang baru terfavorite. Tapi, aku menyukainya bukan karena dia artis, bukan karena dia mampu mengubah mimik wajah saat beradegan di sinetron, melainkan karena attitudenya di tengah lapangan. Aku suka saat dia menjaga bola dari lawan sepertinya dia bertanggung jawab layaknya pria yang menjaga perempuannya. Semua pemain basket melakukan itu ? iyah aku tahu. Tapi berbeda dengannya. Sudahlah, aku tahu kalian tidak mengerti karena kalian terkesima hanya dengan embel-embel keartisannya.
Perlu ku tekankan, aku Medina Sarasti, terkenal bukanlah karena aku cantik, bertubuh semampai dan berkulit putih. Aku dikenal berkat video gilaku bersama sahabatku yang tersebar di youtube. Aku dikenal karena aku lucu, yah begitulah. Aku hanya perempuan keturunan jawa berkulit kuning langsat dengan tinggi yang pas-pas an, istilah yang diambil dari public ‘indonesia banget mukanya’. Desta mengenaliku, sebatas dia tahu wajah dan namaku saja tidak lebih seperti dia mengenal Nalia Ivanka, siswi tercantik di sekolahku, udahlah yah nggak perlu dideskripsikan dia siapa. Karena mengenal dia lebih jauh hanya membuat perempuan-perempuan BIASA ingin menceburkan wajahnya ke closet kemudian menekan tombol flashnya berharap setelah mengangkatnya, wajah dan kehidupan bisa berubah. Tapi ini penting di ceritakan supaya kalian tidak berharap banyak dengan Desta seperti aku. Nalia adalah mantan pacar Desta. Sekian !
Pagi itu, hari senin, sebelum upacara pengibaran bendera berlangsung, aku dipanggil ke kantor kepala sekolah. Ada apa ini ? ternyata gladi resik dadakan menerima bunga dan penghargaan sebagai juara umum. Fuih, aku pikir apa. What ?! juara umum ? ini nggak salah ? ku konfirmasi ulang ke Pak Sutoyo, kepala sekolah, dan benar aku juara umum. Ada Desta ? dia juga juara umum ? bukaaaaaaaaan. Dia yang nanti menjadi pengiring Pak Sutoyo mengantar bunga dan sertifikat penghargaan. What a great moment :).
Dia mengajak ku berbincang. Ini tidak pernah terjadi. Aku selalu tidak mau berurusan dengannya. Karena aku ini sangat bodoh, bodoh dalam hal menyembunyikan perasaan. Sekarang saja aku sedang memikirkan seperti apa sikapku di depannya ? apa belahan rambutku sudah sempurna ? apa dia suka dengan wangi parfumku ? apa dia tau aku ini apa ? aaaaaaa, cepat jawab, des. Mulai melebay.
Sekolahku mengadakan camping. Haduuuuuuh untuk apa sih ? kita ini sudah SMA, ga jaman tau, kayak anak SD banget L. Sepanjang kegiatan, aku hanya puas clingak-clinguk membiarkan diriku dipimpin tim regu, aku ga ngerti dan sesungguhnya ga mau ngerti. Aku malah kepisah dari regu yaudah aku meneduh di bawah pohon, ngelamun, jadi teringat kata-kata sahabatku amel, Sasa kamu mau nunggu jodoh sampe kapan ? umur kamu udah 16 tahun tapi sekalipun belum pernah pacaran. Iyah sih. Aku juga ga ngerti kenapa, aku terlalu takut memulainya. Lagian emang ga ada apa yah pria yang berinisiatif datang ke aku ?. Desta mendatangiku. Bukan datang untuk memulai hubungan denganku. Dia hanya datang untuk meneduh dan duduk disampingku. Bukan mendampingiku. Aaaaa aku ga ngerti, aku juga ga mau jawab. Aku tidak bergeming, pura-pura menatapi daun-daun kering yang jatuh di tanah. Dia malah memandangiku. Aku kikuk. Dia tidak berhenti memperhatikanku. Aku lari menuju kemah. Takut kebodohanku terpublish.
Sore itu saat aku mau jalan-jalan cari angin, Desta menghampiriku. Aku lari. Dia terus mengejarku. Capek, akhirnya aku berhenti, Desta di belakangku.
“jangan lari lagi, sa”
“kamu ngapain ngejar aku ?” dia melangkah “stop !”
“okeh aku berhenti. Kamu ngapain lari ?
“ditanya kok malah nanya balik”
Aku cuma mau nyampein sesuatu”
“apa ?”
“aku suka sama kamu”
“hah ?”
“aku tahu kamu sering banget perhatiin aku, suka candid aku, ngumpulin foto aku dari majalah”
“hah ?!”
“aku suka cara kamu memperhatikan aku makanya aku minta latihan dan pertandingan diadain di lapangan sekolah biar kamu bisa liat aku”
“gua sama kayak fans lu yang lain. Salah kalo lu anggep gua beda” aku mendatar. Mau nangis karena bayangan aku, ucapan dia barusan cuma trik supaya aku percaya kalo dia suka sama aku padahal ini semua adalah cara biar dia menang taruhan. Dia melangkah menuju aku tapi ternyata yang dia injak itu lumpur hidup.
“Desta !” pekik ku histeris. “jangan gerak semakin kamu gerak semakin lumpur itu narik kamu. Tarik ini” aku menyodorkan ranting yang lumayan besar. Dia menyambutnya.
“tetep ga bisa”
“bentar aku cari bantuan dulu”
“ga perlu. Itu cuma buang-buang waktu jawabannya apa ?”
“iyah iyah, des” aku menangis terisak. “kamu harus ditolong, des”
“kamu tau kenapa aku suka kamu ?”
“Desta, itu ga penting”
“jelas itu penting. Aku suka sama kamu”
“kamu harus ditolong” aku terduduk menunduk.
“aku suka cara kamu mendesripsikan sosok yang kamu tulis di blog kamu, menceritakan kekaguman kamu ke sosok itu, membeli hadiah ulang tahun untuk sosok itu tapi takut memberikannya. Sosok itu aku kan ?”
“Desta”
“kamu tau siapa yang add pin kamu dan suka bbmin kamu dengan nama Anugrah ? apa kamu tau aku suka stalking timeline twitter kamu ?”
“……”
“aku suka kamu, tapi kamu ga pernah tau kan”
“itu ketarik makin dalem. Kalo kamu suka sama aku, kenapa kamu ga mau ditolong, bertahan buat aku ?”
“karena aku ga mau nantinya kamu disalahin semua orang. Cukup temenin aku aja”
“aku ga tau harus ngomong apa”
“jangan pernah ceritain kejadian ini kesiapa pun”
“Desta, Destaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Aku bakal nyesel seumur hidup” Aku ga tau harus ngapain, posisiku masih sama seperti tadi. Baru saja aku ngeliat pria yang nyatain cinta ke aku mati ketarik lumpur hidup dan aku cuma diem aja.

Aku nggak pernah cerita kejadian itu. Ini sudah berlangsung 3 tahun. Nggak ada satupun orang yang tau kemana perginya Desta kecuali aku. Aku. Mungkin ini sebabnya kenapa aku terjebak di dunia SMA. Aku masih rindu Desta. Cuma lapangan ini yang bisa membawaku kembali menatap Desta.

2 comments:

  1. ini nyata atau fiksi sih?
    mudah-mudahan fiksi, aku nggak sanggup bayangin kejadian nyatanya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu fiksi, sayang.
      bakal ngerasa bersalah banget pasti :)

      Delete

semakin dikorek semakin hot